Secara fisik, vikuna bisa dikenali dengan ciri-ciri berupa tubuh yang langsing dengan kaki yang panjang, daun telinga yang runcing, & bulu di bagian dada yang lebih tebal dibandingkan bagian tubuh lainnya. Bulu di bagian punggungnya berwarna coklat kemerahan, sementara di bagian perutnya berwarna putih. Panjang tubuhnya mencapai 1,6 m, sementara tingginya bila diukur dari bahu adalah sekitar 80 cm. Vikuna memiliki banyak kemiripan dengan guanako (guanaco), spesies unta lain yang juga memiliki kesamaan fisik & pola hidup dengan vikuna. Namun jika dibandingkan, keduanya memiliki sejumlah perbedaan penting : ukuran tubuh vikuna lebih kecil, gigi serinya lebih berkembang, & kepalanya sedikit lebih pendek dibandingkan dengan guanako.
Habitat asli dari vikuna adalah kawasan Pegunungan Andes di Amerika Selatan yang mencakup wilayah Bolivia, Peru, Argentina utara, & Chili utara. Untuk bisa hidup di kawasan tersebut, vikuna memiliki aneka metode adaptasi tersendiri. Contoh bentuk adaptasi vikuna bisa dilihat pada fisiknya di mana vikuna memiliki kaki yang panjang & bonggol tulang jari depan yang kokoh untuk membantunya bergerak cepat di kawasan pegunungan yang biasanya dipenuhi bebatuan keras dengan kemiringan bervariasi. Tak hanya itu, sebagai bentuk adaptasi terhadap udara tipis pegunungan, vikuna juga memiliki jantung yang besar & sel darah merah khusus yang memiliki daya ikat lebih tinggi terhadap oksigen.
PERILAKU HIDUP SANG "UNTA GUNUNG"
Sekelompok vikuna yang sedang memakan rumput. (Sumber) |
Perbedaan suhu antara siang & malam hari di kawasan pegunungan seringkali cukup ekstrim, namun vikuna lagi-lagi memiliki metode adaptasi tersendiri untuk mengatasi masalah tersebut. Di malam hari saat suhu lingkungan menjadi sangat dingin, vikuna memanfaatkan bulu-bulunya yang tebal untuk menghangatkan diri. Sementara saat suhu lingkungan jauh lebih tinggi di siang hari, vikuna memilih lokasi makan yang dekat dengan mata air agar vikuna bisa minum banyak air untuk mencegah dehidrasi.
Vikuna adalah hewan yang hidup berkelompok di mana 1 kelompok biasanya terdiri dari 1 ekor pejantan & beberapa betina serta vikuna muda. Jumlah anggota kelompok vikuna bervariasi di mana semakin banyak makanan yang tersedia & semakin luas lokasi makannya, maka jumlah anggotanya bisa semakin banyak. Pejantan bertanggung jawab atas keselamatan anggota kelompoknya di mana bila ada yang merasakan bahaya, pejantan segera menghasilkan siulan keras untuk memperingatkan anggota kelompoknya yang lain. Kemampuan vikuna untuk merasakan bahaya sangat ditunjang oleh indra pendengarannya yang sangat tajam. Lebih lanjut, vikuna juga bisa berlari sangat cepat untuk menyelamatkan dirinya di mana kecepatan maksimal dari vikuna bisa mencapai 50 km/jam.
DIPAKSA MENYENDIRI SAAT MUDA
Vikuna betina (kiri) & bayinya. (Sumber) |
Jika vikuna muda sudah memasuki usia 10 bulan, pejantan akan mengusir vikuna muda tersebut keluar kelompoknya. Walaupun kelihatannya kejam, namun tindakan pengusiran ini berguna untuk mencegah timbulnya perkawinan dari vikuna-vikuna yang masih memiliki hubungan darah di mana perkawinan macam ini bisa mengakibatkan timbulnya bayi-bayi vikuna yang cacat sejak lahir. Vikuna betina yang baru diusir biasanya akan diterima masuk ke dalam kelompok lainnya, namun tidak dengan vikuna jantan sehingga biasanya ia akan hidup menyendiri selama beberapa waktu atau hidup bersama dengan vikuna-vikuna jantan lainnya yang belum kawin. Seekor vikuna sendiri diketahui mencapai kematangan seksual pada usia 2 tahun.
DIMULIAKAN SEKALIGUS (NYARIS) DIPUNAHKAN
Vikuna sejak lama sudah menarik perhatian manusia setempat. Sejumlah penduduk lokal di Andes memuja vikuna & menganggapnya sebagai anak dari dewi kesuburan Pachamama. Saat Kerajaan Inca masih berdiri, para anggota kerajaan juga kerap menangkap vikuna untuk menggunting bulu dadanya & kemudian melepaskannya kembali ke alam liar. Masyarakat Kerajaan Inca sangat memuliakan bulu wol dari vikuna & hanya anggota Kerajaan Inca yang boleh memakai pakaian dari bulu vikuna. Di masa kini, Peru juga menetapkan vikuna sebagai hewan nasionalnya & gambar dari vikuna bisa dilihat pada lambang negara Peru.
Lambang negara Peru yang menampilkan gambar vikuna di bagian kiri atas. (Sumber) |
Hubungan vikuna dengan manusia tidak selamanya merupakan hubungan yang menguntungkan satu sama lain. Sejak masuknya imigran Spanyol pada abad ke-16, vikuna diburu secara besar-besaran karena manusia menginginkan daging & bulu wol di dadanya yang berharga amat mahal. Tak hanya itu, vikuna juga diburu karena ia dianggap sebagai hama yang memakan makanan dari hewan-hewan ternak peliharaan manusia. Sebagai akibatnya, populasi vikuna pun mengalami penurunan yang amat tajam seiring berjalannya waktu. Jika di masa Kerajaan Inca pada abad ke-15 populasi vikuna diperkirakan masih sekitar 2 juta ekor, pada tahun 1960 populasinya hanya tinggal 16.000 ekor! Sebagai akibatnya, vikuna pun dimasukkan ke dalam daftar hewan yang terancam punah.
Berbagai upaya sudah dilakukan untuk mencegah kepunahan vikuna, salah satunya dengan menetapkan sejumlah area sebagai area konservasi di mana vikuna pada area ini diharapkan bisa berkembang biak tanpa gangguan manusia. Untuk menekan perburuan di alam liar, pemerintah negara-negara setempat juga menetapkan peraturan di mana vikuna boleh diburu untuk diambil bulu dadanya, lalu dilepaskan kembali ke alam liar & tidak boleh diburu lagi hingga 2 tahun berikutnya. Sejumlah negara juga melarang impor bulu vikuna untuk mencegah praktik perdagangan gelap bulu vikuna keluar negeri. Sejauh ini, efek positif dari aneka kebijakan tersebut sudah mulai terasa di mana kini populasi vikuna sudah meningkat kembali menjadi 350.000 ekor. Namun, usaha lebih lanjut masih diperlukan untuk mengembalikan jumlah populasi vikuna seperti sedia kala.
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Camelidae
Marga : Lamini
Genus : Vicugna
Spesies : Vicugna vicugna (Molina, 1782)
Penanggung Jawab :
let-us-study.blogspot.com
http://republik-tawon.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar