Tema yang diangkat dalam workshop ini "memberdayakan kreatifitas melalui media sosial". Sama halnya dengan tujuan utama dari on/off (online/offline). Jadi bagaimana aktifitas yang dilakukan didunia online bisa memberikan dampak secara offline.
Dan ini saya rasa sekali. Sedikit bercerita, sebelumnya saya tak tahu tentang acara ini. Baru beberapa menit sebelum acara dibuka, saya melihat informasinya di Internet. Untung saja tempatnya tidak jauh. Hanya berjalan beberapa meter sudah sampai. Meski informasinya tidak disebarkan secara luas, tapi peserta yang hadir ternyata melebihi kuota. Ini salah satu dampak dari penggunaan internet sebagai sarana publikasi.
Hampir saja saya melewatkan acara ini. Kalau lewat rugi sekali. Kapan lagi bisa bertemu dengan seorang blogger, online entrepreneur sekaligus penulis. 20 judul buku telah ditelorkannya. Mulai dari novel, buku bisnis dan juga buku dengan genre tutorial. Hebat kan.
Mau tahu bagaimana ceritanya berikut tips tips yang diberikan oleh pemenangBubu Awards category Tourism Blog Writing Competition ini.
#1. Mulai dari satu buku, satu bab dan satu kalimat.
Untuk bisa menulis banyak buku seperti sekarang tentu tidak langsung. Harus berawal dari satu buku. Untuk menulis satu buku harus diawali dari bab satu. dan untuk menulis satu bab tentu harus diawali dengan satu kalimat. Jadi mulailah menulis.
#2. Research
seorang penulis, sebelum menulis buku tentu harus melakukan riset terlebih dahulu. Riset sekarang tak perlu dibuat rumit. Riset bisa dilakukan dengan browsing di internet. Sekarang sudah semakin canggih. Hampir semua pertanyaan bisa terjawab di internet.
#3. Tetapkan target
Untuk bisa merealisasikan tulisan kita dalam bentuk buku maka kita harus menetapkan target. Bayangkan buku dengan jumlah halaman 100 atau lebih tidak akan selesai jika tak ada target. Oleh karenanya harus tetapkan target dan deadline. misalnya satu buku harus diselesaikan selama dua bulan. Setiap hari harus menulis berapa halaman. begitu seterusnya. Setelah menetapkan target harus konsisten dengan target tersebut.
#4. Buat Outline cerita
Outline akan mempermudah kita untuk menulis sebuah cerita. Dengan adanya outline, maka kita bisa mendapatkan gambaran umum mengenai cerita yang akan ditulis. Misalnya menentukan karakternya bagaimana, plotnya, ada problem, conflict dan resolution. Dengan begitu tulisan tak akan amburadul dan terarah.
#5. Buat karakter yang tak terlupakan
"Biasanya saya mencari inspirasi karakter dari fb atau twitter" kata ollie. Ini bisa saja, bayangkan berapa orang pengguna fb dan twitter, tiap orang punya karakternya masing masing. Ada yang hidungnya mancung, ada yang sangar, ada yang ramah dan masih banyak lagi. Tinggal dikomparasikan karakter yang mana yang sesuai.
#6. Just ask
Jangan ragu ragu untuk bertanya. Misalnya kita punya setting di luar negeri. Tapi kita tak pernah ke luar negeri. ya tinggal bertanya sama orang luar negeri misal australia bagaimana kondisi di tempat itu. Kalau ketemu blog fb atau twitter jangan ragu ragu untuk bertanya. Untuk mempermudah, buat lah kalimat pertama semenarik mungkin. Sehingga menarik perhatian lawan bicara kita.
#7. Setting dan deskripsi.
Lokal setting atau pun luar negeri tak masalah. Banyak juga setting lokal tapi berhasil seperti buku laskar pelangi yang mengambil setting belitong. Ada juga negeri lima menara bukitinggi dan gontor.
Tapi kalau mau ambil setting luar negeri tapi belum pernah kesana, lagi lagi bisa menggunakan internet dan sosial media. Ada google map yang bisa memberitahukan jalan jalan yang ada di paris misalnya, ada picture seperti flickr. Ada youtube yang memberikan gambaran video mengenai suatu tempat. Bisa juga catatan catatan nyeleneh overheard. dan masih banyak lagi. Jadi kalau mau cari inspirasi maka gunakanlah internet dengan benar.
Setelah menemukan setting yang tepat, dibutuhkan kemampuan untuk mendeskripsikannya. Karena tulisan beda dengan video. Jadi dalam tulisan kemampuan deskripsi harus bagus. Catatan penting dalam mendeskripsikan sesuatu. Gunakanlah semua indera yang ada. Jangan hanya mendeskripsikan apa yang dilihat. Misalnya, kita inging mendeskripsikan pantai, jangan cuma mendeskripsikan pantainya, pasirnya yang terlihat, ombaknya. Tapi deskripsikan juga bagaiman panasnya kulit, peluh, ombak dan gerisik pasir yang dirasakan kaki. aroma di pantai itu. Jadi mamfaatkan semua indera yang ada.
Terakhir untuk membuat buku lebih berkualitas, mesti banyak baca, banyak nonton, banyak liat timeline dan sekali kali pergi jalan jalan. Itu akan memperkaya tulisan kita.
Demikianlah tips dan trik singkatnya.
Penanggung Jawab :
let-us-study.blogspot.com
http://petahidup.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar