Bahkan, gelombang demonstrasi bermunculan di sejumlah kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, Semarang. Isu yang diusung hampir seragam: SBY Gagal.
Wakil Ketua DPR Pramono Anung menilai demonstrasi itu murni keresahan para mahasiswa. Jadi, bukan demonstrasi titipan partai yang tidak puas atas reshuffle kabinet kemarin.
"Saya lebih melihat ini murni ke kinerja SBY-Boediono, karena dilakukan oleh teman-teman mahasiswa dan berlangsung sporadis. Para intelektual muda ini mengalami keresahan dan ketidakpuasan," kata Pramono di gedung DPR, Jakarta 20 Oktober 2011.
Menurutnya, demonstrasi yang berlangsung serentak di sejumlah kota di tanah air, memiliki isunya sama. Yakni, ketidakpuasan terhadap dua tahun jalannya pemerintahan. "Kalau kami lihat demonstrasi di Bandung, Jakarta, Medan, dan Surabaya, semuanya sepakat karena kekecewaan terhadap kinerja pemerintah," ungkapnya.
Pramono menilai, dalam dua tahun pemerintahan SBY-Boediono, kasus korupsi masih saja mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dan itu juga terjadi pada semua lini termasuk di DPR sendiri.
"Jadi dalam tiga tahun ke depan fokus utama pemerintah adalah penegakkan hukum dan pemberantasan korupsi," tegas dia.
Mantan Sekjen PDIP itu menambahkan, dalam dua tahun ini sebenarnya secara makro ekonomi situasinya sudah cukup baik. "Tetapi relatif tidak termanfaatkan dengan baik, karena terlalu disibukkan dengan persoalan yang menyangkut pemberantasan korupsi yang tidak dilakukan dengan tegas. Baik oleh kekuasaan pemerintah, maupun oleh KPK," paparnya.
Ia menegaskan, reshuffle yang dilakukan kemarin bukanlah upaya untuk meningkatkan kenerja pemerintah, melainkan menenangkan partai-partai pendukung atau koalisi. "Saya melihat reshuffle ini justru membuat keributan baru dalam lingkaran partai koalisi," katanya mengakhiri perbincangan.
Penanggung Jawab :
let-us-study.blogspot.com
vivanews.com
0 komentar:
Posting Komentar