SEBUAH virus langka telah menewaskan tiga orang dan membuat hampir 100 orang menderita sakit di Jepang, Filipina, Amerika Serikat, dan Belanda selama dua tahun terakhir, menurut pemerintah Amerika Serikat, Jumat (30/9).
Menurut Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS dalam Morbidity and Mortality Weekly Report, penyebabnya adalah human enterovirus 68 (HEV68) yang menimbulkan gejala pada pernapasan yang dapat sangat berbahaya bagi anak-anak.
Dalam enam kasus yang muncul di seluruh dunia, pasien biasanya mengalami batuk, kesulitan bernapas, dan mengi.
Jumlah kasus tertinggi ditemukan di Jepang, di mana otoritas kesehatan masyarakat setempat melaporkan ada lebih dari 120 kasus pada tahun lalu. Filipina memiliki 21 kasus pada akhir 2008 dan awal 2009 dan menyebabkan dua kematian. Kasus lain juga muncul di Belanda dan negara bagian Georgia, Pennsylvania, dan Arizona. Tercatat ada 95 kasus yang dikonfirmasi selama dua tahun.
Virus itu pertama kali ditemukan pada empat anak yang sakit dengan pneumonia di California pada 1962, namun insiden berikutnya langka dan sporadis, menurut CDC.
"Identifikasi sejumlah besar pasien dengan penyakit pernapasan HEV68 yang terdeteksi selama satu musim, seperti dijelaskan dalam laporan ini, merupakan fenomena baru," tambahnya. "Apakah peningkatan kasus ini disebabkan peningkatan diagnostik atau apakah kelompok virus itu sendiri mewakili munculnya pathogen, masih tidak diketahui."
CDC mengatakan laporannya bertujuan menyorot HEV68 sebagai penyebab penyakit pernapasan dan mendesak dokter untuk melaporkan kasus penyakit pernapasan yang tidak dapat dijelaskan kepada otoritas kesehatan masyarakat setempat.Human enterovirus berkaitan erat dengan human rhinovirus yang menyebabkan flu biasaMenurut Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS dalam Morbidity and Mortality Weekly Report, penyebabnya adalah human enterovirus 68 (HEV68) yang menimbulkan gejala pada pernapasan yang dapat sangat berbahaya bagi anak-anak.
Dalam enam kasus yang muncul di seluruh dunia, pasien biasanya mengalami batuk, kesulitan bernapas, dan mengi.
Jumlah kasus tertinggi ditemukan di Jepang, di mana otoritas kesehatan masyarakat setempat melaporkan ada lebih dari 120 kasus pada tahun lalu. Filipina memiliki 21 kasus pada akhir 2008 dan awal 2009 dan menyebabkan dua kematian. Kasus lain juga muncul di Belanda dan negara bagian Georgia, Pennsylvania, dan Arizona. Tercatat ada 95 kasus yang dikonfirmasi selama dua tahun.
Virus itu pertama kali ditemukan pada empat anak yang sakit dengan pneumonia di California pada 1962, namun insiden berikutnya langka dan sporadis, menurut CDC.
"Identifikasi sejumlah besar pasien dengan penyakit pernapasan HEV68 yang terdeteksi selama satu musim, seperti dijelaskan dalam laporan ini, merupakan fenomena baru," tambahnya. "Apakah peningkatan kasus ini disebabkan peningkatan diagnostik atau apakah kelompok virus itu sendiri mewakili munculnya pathogen, masih tidak diketahui."
Penanggung Jawab :
let-us-study.blogspot.com
http://www.mediaindonesia.com
0 komentar:
Posting Komentar