Bandara Juanda (Sumber: blog.rumah.com)
Let Us Study : Surabaya tidak hanya memiliki Jembatan Suramadu yang megah, tetapi juga Bandar Udara terbaik. Jika berkunjung ke Surabaya menggunakan pesawat, Anda bisa langsung merasakan suasana bandar udara berkelas. Penasaran? Yuk, kita tengok Juanda International Airport.
Dari situs juanda-airport.com yang dikunjungi detikTravel, Senin (30/1/2012), Juanda International Airport adalah sebuah bandara yang melayani penerbangan dari Kota Surabaya ke seluruh Indonesia, bahkan luar negeri. Bandara ini terletak di wilayah Sidoarjo, sekitar 20 km dari selatan Kota Surabaya. Juanda International Airport dikelola oleh PT Angkasa Pura 1 (Persero)
Bandara ini sudah mulai beroperasi sejak 7 November 2006 lalu. Ada dua terminal di bandara ini, yaitu Terminal A dan B. Terminal A melayani penerbangan internasional, sedangkan Terminal B melayani penerbangan domestik. Khusus Garuda Indonesia, maskapai ini melayani keberangkatan domestik dari Terminal A.
Bangunan bandara ini bisa dibilang cukup mewah. Penumpang yang menanti keberangkatan ditempatkan di lantai 2. Di sini, penumpang bisa bebas melihat pesawat yang akan mendarat atau pun terbang. Sama seperti Bandara Soekarno-Hatta, penumpang yang akan masuk ke pesawat tidak perlu naik bus, karena bandara ini telah menyediakan 11 garbarata untuk dilewati penumpang. Televisi berlayar lebar pun dipasang di beberapa sudut, agar penumpang bisa melihat jadwal kedatangan dan keberangkatan pesawat.
Berbagai fasilitas terbaik juga ada di bandara ini, seperti jumlah trolley untuk penumpang sebanyak 525 buah di masing-masing terminal, musala yang ada di lantai dasar, ruang tunggu domestik dan internasional, ruang asuh bayi, toilet khusus orang cacat, ruangan khusus merokok, kafetaria, ruang kesehatan, dan ATM center. Untuk angkutan umum, Juanda International Airport telah menyediakan bus, taxi, dan mobil sewa. Akses Wi-fi juga bisa Anda dapatkan dengan gratis di bandara ini.
Dari seluruh bandara terbaik Indonesia, Juanda International Airport adalah satu-satunya bandara yang memiliki area drop-off (kedatangan dan penjemputan penumpang di bandara) yang memiliki atap tertutup. Dengan keunggulannya yang seperti itu, tak heran jika Juanda International Airport meraih The Best Airport of The Year 2011 dari Kementerian BUMNDari situs juanda-airport.com yang dikunjungi detikTravel, Senin (30/1/2012), Juanda International Airport adalah sebuah bandara yang melayani penerbangan dari Kota Surabaya ke seluruh Indonesia, bahkan luar negeri. Bandara ini terletak di wilayah Sidoarjo, sekitar 20 km dari selatan Kota Surabaya. Juanda International Airport dikelola oleh PT Angkasa Pura 1 (Persero)
Bandara ini sudah mulai beroperasi sejak 7 November 2006 lalu. Ada dua terminal di bandara ini, yaitu Terminal A dan B. Terminal A melayani penerbangan internasional, sedangkan Terminal B melayani penerbangan domestik. Khusus Garuda Indonesia, maskapai ini melayani keberangkatan domestik dari Terminal A.
Bangunan bandara ini bisa dibilang cukup mewah. Penumpang yang menanti keberangkatan ditempatkan di lantai 2. Di sini, penumpang bisa bebas melihat pesawat yang akan mendarat atau pun terbang. Sama seperti Bandara Soekarno-Hatta, penumpang yang akan masuk ke pesawat tidak perlu naik bus, karena bandara ini telah menyediakan 11 garbarata untuk dilewati penumpang. Televisi berlayar lebar pun dipasang di beberapa sudut, agar penumpang bisa melihat jadwal kedatangan dan keberangkatan pesawat.
Berbagai fasilitas terbaik juga ada di bandara ini, seperti jumlah trolley untuk penumpang sebanyak 525 buah di masing-masing terminal, musala yang ada di lantai dasar, ruang tunggu domestik dan internasional, ruang asuh bayi, toilet khusus orang cacat, ruangan khusus merokok, kafetaria, ruang kesehatan, dan ATM center. Untuk angkutan umum, Juanda International Airport telah menyediakan bus, taxi, dan mobil sewa. Akses Wi-fi juga bisa Anda dapatkan dengan gratis di bandara ini.
____________________________
Penanggung Jawab :
let-us-study.blogspot.com
http://detik.travel
1 komentar:
“Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
Firman-Mu: Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan? Itulah sebabnya, tanpa pengertian aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui.
Firman-Mu: Dengarlah, maka Akulah yang akan berfirman; Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku.
Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.”
Setelah TUHAN mengucapkan firman itu kepada Ayub, maka firman TUHAN kepada Elifas, orang Teman: “Murka-Ku menyala terhadap engkau dan terhadap kedua sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub.
Oleh sebab itu, ambillah tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan dan pergilah kepada hamba-Ku Ayub, lalu persembahkanlah semuanya itu sebagai korban bakaran untuk dirimu, dan baiklah hamba-Ku Ayub meminta doa untuk kamu, karena hanya permintaannyalah yang akan Kuterima, supaya Aku tidak melakukan aniaya terhadap kamu, sebab kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub.”
Maka pergilah Elifas, orang Teman, Bildad, orang Suah, dan Zofar, orang Naama, lalu mereka melakukan seperti apa yang difirmankan TUHAN kepada mereka. Dan TUHAN menerima permintaan Ayub.
Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.
Kemudian datanglah kepadanya semua saudaranya laki-laki dan perempuan dan semua kenalannya yang lama, dan makan bersama-sama dengan dia di rumahnya. Mereka menyatakan turut berdukacita dan menghibur dia oleh karena segala malapetaka yang telah ditimpakan TUHAN kepadanya, dan mereka masing-masing memberi dia uang satu kesita dan sebuah cincin emas.
TUHAN memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu; ia mendapat empat belas ribu ekor kambing domba, dan enam ribu unta, seribu pasang lembu, dan seribu ekor keledai betina.
Ia juga mendapat tujuh orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan;
dan anak perempuan yang pertama diberinya nama Yemima, yang kedua Kezia dan yang ketiga Kerenhapukh.
Di seluruh negeri tidak terdapat perempuan yang secantik anak-anak Ayub, dan mereka diberi ayahnya milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya laki-laki.
Sesudah itu Ayub masih hidup seratus empat puluh tahun lamanya; ia melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai keturunan yang keempat.
Maka matilah Ayub, tua dan lanjut umur.
Posting Komentar