Baca Juga

Welcome to Let Us Study.blogspot.com
================================


Rabu, 06 April 2011

Siapkan Rp200 Miliar, Kalbe Farma Bangun Pabrik Obat Kanker

JAKARTA--MICOM: Perusahaan farmasi swasta nasional, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), berencana membangun pabrik obat kanker di lahan seluas 3.800 meter persegi di kawasan industri Pulogadung, Jakarta. Let Us Study
Perseroan menganggarkan dana hingga Rp200 miliar untuk pembangunan pabrik obat kanker pertama di Indonesia tersebut.

Demikian disampaikan Deputi Direktur Ethical PT Kalbe Farma Tbk Joni Fauzi, di Jakarta, Rabu (6/4).

Joni mengatakan, Kalbe Farma selama ini memasok 18 varian obat kanker ditambah sejumlah nutrisi bagi pasien kanker yang beberapa di antaranya hasil produksi sendiri bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran UI dan RS Kanker Darmais. Namun, ke-18 obat kanker saat ini masih diimpor dalam bentuk utuh. Diharapkan, pabrik di Pulogadung ini akan dapat mengurangi harga obat antara 30%-50%.

"Pabrik di Pulogadung menggunakan teknologi tinggi (padat teknologi) mulai dari produksi sampai kemasan sehingga akan mengurangi biaya produksi," jelas Joni.

Menurut dia, nilai investasi pembangunan pabrik ini berkisar Rp150 miliar-Rp200 miliar. Saat ini tengah berada dalam tahap registrasi dan negosiasi dengan pemilik barang berkaitan dengan beralihnya impor dari barang utuh menjadi bahan baku.
Pihaknya menargetkan pabrik tersebut dapat beroperasi serta memenuhi kebutuhan masyarakat pada tahun 2013. "Diharapkan dalam waktu lima tahun setelah pabrik beroperasi sudah kembali modal, ujar dia.

Terkait bahan baku, Direktur Pemasaran Ethical KLBF Michael Buyung mengatakan, sepenuhnya bahan baku pabrik masih didatangkan dari Eropa dan Amerika Latin.

"Indonesia saat ini belum memiliki industri hulu untuk kebutuhan pabrik obat kanker karena dianggap tidak ekonomis, produksinya harus untuk konsumsi besar," ujar dia.

Michael mengatakan, saat ini kebutuhan obat kanker lokal mencapai Rp800 miliar sampai dengan Rp1 triliun per tahun.

Lebih jauh, ia menjelaskan, pabrik ini nantinya akan memproduksi obat kanker jenis oral maupun injeksi dengan harga yang terjangkau.

Sebenarnya, saat ini sudah ada obat kanker yang disebut 
targeted theraphy yang memungkinkan pengobatan dapat langsung ke sumber penyakit. Namun harganya masih sangat mahal.

"Umumnya harga obat kanker sekitar Rp900 ribu, namun 
targeted theraphy biayanya bisa 7 kali lipat. Sementara obat ini harus disuntik enam kali siklus selama dua sampai tiga minggu," ujar dia.

Menurut Michael, saat ini Kalbe tengah melakukan pendekatan kepada ASKES agar obat ini dapat terjangkau. Hingga kini, pihaknya sudah lebih dari 10 tahun turut membantu pasien-pasien kanker bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia dan PT ASKES. Kehadiran pabrik ini akan memberikan terobosan dalam memerangi penyakit kanker.

Senior Manager Komunikasi PT Kalbe Farma Eric Tapan menambahkan, perseroan juga menggalang Komunitas Peduli Kanker Indonesia (Indonesia Cancer Care Community/ICCC). Saat ini anggota yang tercatat sudah mencapai 400 orang, dengan 900 orang telah terdaftar dalam situs jejaring sosial 
Facebook. Orang-orang tersebut, lanjut dia, umumnya merupakan penderita kanker atau keluarganya. (Atp/OL-3)





Sumber Referensi :




  sekarang telah hadir Let Us Study Versi Mobile untuk Study Holic 

0 komentar:

Posting Komentar