Baca Juga

Welcome to Let Us Study.blogspot.com
================================


Kamis, 16 Juni 2011

KAMPUNG BEBAS ROKOK DI INDONESIA BUKAN KHAYALAN



KIRI KE KANAN: Ibu Tri dari SPH, Heru Subijanto, dan Dr. Imam S. Mochny.  (AMELIA/THE EPOCH TIMES)
KIRI KE KANAN: Ibu Tri dari SPH, Heru Subijanto, dan Dr. Imam S. Mochny. (AMELIA/THE EPOCH TIMES)

SURABAYA – Bahaya merokok siapapun tahu, namun sulit untuk mengajak perokok untuk menghentikan hobinya yang satu ini. Baginya rokok sudah menjadi bagian hidupnya sehari-hari, kebutuhan seperti makan dan minum. Suatu kenyataan yang memperihatinkan, apalagi bila melihat anak-anak ikut juga menjadi perokok.
Merokok seolah sebagai pemacu semangat, pengurai pikiran jenuh dan sebagainya, namun sebenarnya itu hanya kamuflase dari keterikatan kita, kecanduan kita pada rokok. Merokok tidak hanya merugikan diri sendiri namun juga membahayakan orang yang ada disekitarnya sebagai perokok pasif. Alangkah egoisnya jika kita dapat tak acuh dengan kesehatan orang lain.
Sejak awal Mei lalu untuk kali pertama Surabaya Plaza Hotel, sebagai satu-satunya hotel di Indonesia yang berani tampil dengan menyatakan sebagai hotel yang bebas asap rokok. MengadakanPlazmokefree Award yakni penghargaan yang diberikan kepada orang-orang yang dapat mengajak orang sekitarnya berhenti merokok.
Sekitar selama satu bulan sebanyak 20 orang peserta yang mendaftar yang berasal dari berbagai kalangan, mulai pendidikan, serta lingkungan sosial dan pekerjaan. Juri yang terdiri dari SALBR (Sentra Advokasi Lingkungan Bebas Asap Rook), PERKI (Persatuan Kardiovaskuler Indonesia) dan Surabaya Plaza Hotel melakukan seleksi hingga terpilihlah 5 orang finalis.
Kelima orang tersebut adalah Heru Subijanto dengan konsep kampung bebas asap rokok, Susetijowati pengajar yang getol mengampanyekan gerakan anti rokok dikalangan pelajar dengan seni teaterikal, Teguh Ardi Srianto jurnalis yang juga aktivis Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan Indonesia. Djoko Wismono dengan konsep sekolah bebas asap rokok, dan DR. Mohammad Arif Muljadi satu diantara penggagas SEFT.
“Sebetulnya kelima finalis ini patut mendapatkan award, namun karena banyak keterbatasan kami pilih salah satunya.” kata Dr. Imam S. Mochny mewakili Sentra Advokasi Lingkungan Bebas Rokok (SALBR).
Dari hasil penjurian Senin (6/6/2011), dewan juri serta panitia sepakat memilih Heru Subijanto dengan konsep kampung bebas asap rokok, sebagai insan penerima anugerah Plazmokefree Award 2011. Kampong Bulaksari, Surabaya yang sejak setahun lalu merupakan kampong bebas rokok.
“Ini semua kami lakukan bekerjasama dengan semua warga. Kami memberikan pengetahuan tentang bahaya merokok bagi kesehatan dan juga semboyan “jangan bakar duit.” Jelas Heru.
"Penganugerahan ini sekaligus tidak hanya sebagai bentuk publikasi SPH sebagai hotel bebas asap rokok, tetapi juga sekaligus memotivasi publik untuk semakin bersemangat dalam mendukung terciptanya lingkungan bebas asap rokok," papar Yusak Anshori General Manager Surabaya Plaza Hotel dalam pernyataan pers.
Diharapkan upaya seperti ini akan mewabah, membangkitkan kesadaran peningkatan kesehatan masyarakat terutama tentang bahaya merokok.







Sumber Referensi : 
http://www.epochtimes.co.id



 sekarang telah hadir Let Us Study Versi Mobile untuk Study Holic 

0 komentar:

Posting Komentar