Let Us Study : Homoseks alias sekong Thailand kelihatannya semakin berani tampil beda. Setelah berasyik masyuk dalam dunia maya bernama Facebook, Tongchai (27 tahun) menerima lamaran Chumvit (30 tahun) untuk berkawin. Resepsi yang dihadiri 200 tetamu pun digelar di distrik Huay Yot, Provinsi Trang, Thailand Selatan, Sabtu (7/1) kemarin. Mereka bukan menikah tanpa restu orang tua. Nyonya Jinda Sudsai, Ibunda si Chumvit, bilang kepada Koran Bangkok Post, anaknya itu sudah menjelma jadi sekong sejak masih belia. Jinda tak pernah mengkritik perilaku anaknya itu, karena menganggap anaknya cukup baik dan tak bikin rempong (repot) mengganggu masyarakat. Apa lagi masyarakat Buddha cukup menghargai keberadaan sekong. Berprofesi sebagai penata bunga, Chumvit bahkan pernah ikut kontes kecantikan waria dan menjadi juara Ratu Hikayat Krabi 2011, seprovinsi Krabi, Thailand Selatan. Jinda memberi restu pada perkawinan anaknya dengan sesama sekong. Kata Jinda, mereka sudah sama-sama cucok. “Sekarang masyarakat berubah, menganggap perkawinan semacam ini sudah lazim,” kata Jinda. Jinda mengungkapkan, keluarganya tak perlu rempong mencari emas kawin ketika melamar Tongchai. Keluarga Tongchai mengganggap Chumvit adalah calon mempelai laki-laki yang saling menyinta dengan Tongchi. Cincin emas bertahtakan berlian menjadi pengikat tanda mereka menjadi soul mate, belahan jiwa alias sigarane nyowo (Jawa). “Ini lebih penting daripada seserahan atau emas kawin berupa uang. Ya toh?” tambah Jinda sambil tersenyum. Jinda akan membuka restoran biar bakat menantunya, si Tongchai itu, bisa menghasilkan duit. “Dia pintar masak. Dan rasanya ueenak tenan…,” Jinda memuji menantunya. Chumvit bercerita, semula ia menyapa Tongchai (yang ketika itu bekerja sebagai ahli masak pribadi di pangkalan Angkatan Laut Sattip di Chon Buri, Thailand Selatan) sebagai teman. Chumvit merasa cocok dengan Tongchai yang sederhana dan realistis atau “membumi” itu. Karena itu pasangan ini saling menyinta dan setia. Tongchai memang rajin datang membantu di toko bunga milik Chumvit. Di toko inilah Chumvit pada akhirnya melamar Tongchai, dan dijawab mesra “Ya, ike mawar (mau) babe.. …” Alangkah romatisnya hubungan mereka. Chumvit akan terus mengembangkan bisnis di toko bunganya sembari mengajar tari tradisional Thai. Mungkin mereka minta doa restu pembaca, supaya cinta mereka langgeng sampai kakek-nenek, walau tak bisa punya anak. |
Penanggung Jawab :
let-us-study.blogspot.com
http://www.slowbos.com
0 komentar:
Posting Komentar