Baca Juga

Welcome to Let Us Study.blogspot.com
================================


Selasa, 25 Oktober 2011

Ganahadi Ratnuatmadja, Pilot Indonesia Yang Disayang Moammar Khadafi

Let Us Study : Pemimpin Libya terguling Moammar Khadafi akhirnya tewas dalam sebuah operasi penangkapan yang dilakukan pasukan Dewan Transisi Libya (NTC) di Sirte, Kamis (20/10). Ia menepati janjinya untuk tidak akan menyerah hingga tetes darah penghabisan, melawan pasukan pemberontak Libya yang menggulingkan kekuasaannya yang berlangsung sejak 1969.

Dunia, terutama negara-negara Barat, sah-sah saja melabel Khadafi sebagai penjahat. Seperti halnya mantan Presiden Irak Saddam Hussein yang digulingkan, diburu, ditangkap, lalu dihukum mati di tiang gantungan. Namun, bagi seorang pilot Indonesia bernama Ganahadi Ratnuatmadja, Khadafi adalah sosok majikan yang baik. Mantan pilot Garuda Indonesia ini pernah menjadi pilot resmi Khadafi selama 6 tahun.

Selepas dari Garuda Indonesia, Ganahadi bergabung pada sebuah maskapai Arab Saudi dan kemudian direkrut sebagai pilot dengan gaji tinggi oleh keluarga kerajaan. Ia lalu sempat menjadi pilot pribadi mantan Presiden Uni Emirat Arab (UAE) Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan.

Pengalaman dan koneksinya yang luas di Timur Tengah akhirnya membawa Ganahadi untuk menerbangkan Khadafi, kroni, dan keluarga mulai 2002. Selama enam tahun bekerja untuk sang diktator, Ganahadi bahkan menerima penghargaan negara, Al Nawaad Al Wajib.

Kematian Khadafi, meski didahului oleh 7 bulan gerakan pemberontakan di Libya, tak urung membuat Ganahadi tercenung. Di matanya, Khadafi merupakan majikan yang baik. "Ketika putri saya menikah di Bandung beberapa tahun lalu, Pak Khadafi mengutus putra tertuanya (Muhammad) untuk menghadiri pernikahan," kata Ganahadi dalam wawancara dengan Elshinta dan dikutip thejakartaglobe, Jumat (21/10).

Pada 2008, Ganahadi memutuskan kembali ke Indonesia agar bisa berkumpul dengan keluarga. Namun, agaknya pihak Khadafi tidak mengizinkan. Dalam status berhenti sementara, Khadafi terus membayar gaji Ganahadi. "Mereka (keluarga Khadafi) melakukan itu karena mereka ingin saya bekerja kembali."

Ganahadi sempat pergi ke Tripoli pada April tahun ini, namun segera kembali ke Tanah Air seiring merebaknya pemberontakan di Libya yang dimulai sejak Maret. "Situasi begitu kritis sehingga saya menyatakan kepada mereka bahwa saya ingin kembali," ujarnya. Lalu, pihak pemerintah Libya mengirim Ganahadi kembali ke Indonesia.
Menurut Ganahadi, ia mendapat informasi kematian Khadafi pada Kamis, tak lama setelah penembakan, melalui telepon dari seorang pejabat Dewan Transisi Nasional, yang saat ini menjadi pemerintah sementara Libya. "NTC menelpon saya, memberi kabar (kematian Khadafi). Mereka juga menawarkan kepada saya untuk kembali bekerja sebagai pilot kepresidenan Libya mendatang," tandasnya





 Penanggung Jawab :
 let-us-study.blogspot.com
http://www.ipotnews.com

0 komentar:

Posting Komentar