JAKARTA - Usai dimediasi oleh Dewan Pers, Global TV mengaku dirayu agar meminta maaf kepada Ahmad Dhani.
"Sikap Dewan Pers memaksa kita agar minta maaf untuk pemberitaan setelah itu (setelah peristiwa) karena dianggap tidak berimbang. Saya minta itu dipisahkan antara kejadian yang pertama karena itu kasus kriminal," papar Pemimpin Redaksi Global TV Siane Indriani, ditemui di gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (4/3/2010).
Saat mediasi tadi Global TV tidak dipertemukan dengan Dhani di satu ruangan. Global TV cuma bertemu dengan Dewan Pers. Demikian juga Dhani yang bicara dengan Dewan Pers di ruangan berbeda.
Menurut Siane, pihaknya dirayu oleh Dewan Pers agar mau memaafkan Dhani yang berlaku arogan dan diduga melakukan pengeroyokan saat akan merampas kamera dan kaset liputan Global TV.
"Beberapa orang Dewan Pers mengatakan, 'Ah maafin aja mbak, ini kan cuma lecet-lecet aja. Kalau di sana (luar negeri) kan wartawan banyak yang mati'. Saya bilang, 'Kami tidak ingin menunggu wartawan kami sampai mati'," tegas Siane.
Saat ini, Global TV belum memastikan apakah akan meminta maaf kepada Dhani. Pasalnya, mereka masih ingin fokus dengan peristiwa dugaan pengeroyokan terhadap dua wartawannya pada Senin, 28 Februari 2011.
"Kita lihat dulu karena kan perbedaan waktu, ada sebab, ada akibat. Kami meminta untuk konsentrasi dulu pada satu waktu, yakni kejadian malam itu. Kita juga akan melihat apakah kita perlu meminta maaf setelah ditemukan apakah ada kesalahan dalam pemberitaan," ucapnya.
"Saya masih permasalahkan telah terjadi kekerasan. Kita akan terus berjuang melawan kekerasan," imbuhnya.
Seperti diketahui, mantan suami Maia Estianty itu menjadi buah bibir karena berusaha merampas kamera dan kaset rekaman milik Global TV. Pada Senin, 28 Februari 2011, sekira pukul 20.00 WIB, dua wartawan Global TV Syahriani (reporter) dan Noviandi Kurniawan (kameraman), tengah mencari kebenaran gosip Mulan Jameela telah melahirkan.
Mereka tengah berada di depan rumah Mulan di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Dhani sepertinya tak suka dengan kehadiran wartawan. Bersama karyawannya, duda tiga anak itu langsung mendatangi wartawan.
Menurut Noviandi, dirinya sudah menuruti permintaan Dhani dan karyawannya untuk tidak menyalakan kamera. Namun, pentolan band Dewa 19 itu malah meminta karyawannya untuk mengambil kaset milik Noviandi. Dhani juga mencoba mengambil kunci mobil. Dhani bahkan sempat mengambil tas pinggang milik Noviandi dan handphone milik Syahriani.
Akibat kericuhan yang terjadi sekira 40 menit itu, Noviandi mengalami luka memar dan goresan di leher. Let Us Study
Global TV telah meralat bahwa Ahmad Dhani tidak melakukan pemukulan kepada dua wartawannya. Melainkan dugaan pengeroyokan saat akan merampas kamera dan kaset. Kunci mobil liputan serta ponsel milik reporter Global TV juga sempat dirampas, namun telah dikembalikan.(ang)
Sumber Referensi :
sekarang telah hadir Let Us Study Versi Mobile untuk Study Holic
0 komentar:
Posting Komentar