Baca Juga

Welcome to Let Us Study.blogspot.com
================================


Senin, 23 April 2012

Let Us Study : Berwisata ke Batu Malin Kundang, Pantai Air Manis - Padang

 [Image: 580288_3771945507151_1532161715_33237051...4268_n.jpg]

Let Us Study : SANG legenda dari Minangkabau, Sumatera Barat ini memang tak akan habis-habisnya untuk diceritakan, mulai dari kisahnya sampai bentuk batu Malin Kundang yang konon kabarnya dikutuk oleh ibunya.

Untuk menuju ke daerah tersebut akan menempuh lebih kurang 20 sampai 30 menit dari pusat Kota Padang mengarah ke selatannya. Kalau jarak ke lokasi dari Kota Padang berkisar 20 kilometer. Batu Malin Kundang sendiri terletak di Kelurahaan Aie Manih, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat.
Image has been scaled down 3% (650x488). Click this bar to view original image (667x500). Click image to open in new window.
[Image: 530272_3771926306671_1532161715_33237035...8782_n.jpg]

Jalur untuk menuju ke lokasi bias ditempuh dengan kendaraan roda empat dan roda dua. Tapi harus hati-hari karena jalur ini sangat sempit, meski beraspal lebarnya hanya sekitar 4 meter, kalau ada selisih jalan harus berhati-hati. Selain itu tanjakan juga sangat tanjam dan harus melewati beberapa jurang. Kalau disarankan kecepatan kendaraan cukup 40 kilometer/jam, apalagi saat hujan.

Sebelum sampai di lokasi batu Malin Kundang, di puncak bukit Air Manis akan melihat hamparan Samudera Hindia yang indah dan beberapa pulau kecil akan menghiasi lautan yang terbentang luas.

Perjalanan diteruskan, sebelum masuk ke kawasan Air Manis anda akan melewati gapura dari sana petugas akan meminta karcis senilai Rp3.000 perkepala. Setelah itu perjalan ada sekitar setengah kilometer akan memasuki kawasan objek wisata salah satu andalan Sumatera Barat.

Kalau lokasi batu Malin Kundang terletak di bibir pantai Air Manis, jadi tidak heran kalau air laut pasang naik, batu tersebut akan terhempas ombak, bahkan air laut bisa menutup batu Malin Kundang kalau itu pasang besar seperti banjir.

Sangat indah bentuknya, batu-batu menyerupai dinding kapal yang sudah pecah, tonggak layar kapal, tali-tali layar juga berubah menjadi batu, ada sekitar 5 tabung besar tempat penyimpana air juga bertebaran di dalam kapal. Yang lebih bagusnya itu adalah kayu sebagai penguat body kapal melekat di dinding kapal.

Sementara layar kapal melekat di sisi kapal dan ada juga ditengah kapal, ada yang sudah tertimpa tonggak layar ada juga sudah berada dibawa tali-tali sebagai jenjang memanjat di tonggak layar, sangat menakjubkan.

Jadi kapal Malin Kundang itu terpotong jadi dua dan kedua potongan itu pecah jelas sekali terlihat. Sementara potongan tubuh Malin Kundang terletak di bagian belakang kapal yang pecah atau kearah darat, tapi masih berada di dalam kapal.

Beberapa peneliti juga sudah melakukan pemeriksaan pada batu-batu yang menyerupai puing-puing kapal pecah berserta orang di dalamnya, hasil riset yang dilakukan bahwa puing-puing itu benar-benar batu bukan semen yang dibuat manusia.

Sedangkan posisi tubuh Malin Kundang yang dikutuk itu bersujud, menghadap ke darar, kaki belakang ditekuk dan kedua tanganya berlipat menopang kepalanya dibelakangnya ada tabung besar seperti tempat menyimpan air atau barang-barang yang sudah pecah.

Diperkirakan panjang kapal Malin Kundang ada sepanjang 10 meter lebih dan lebarnya ada lima meter, semua yang ada di dalam kapal tersebut berubah menjadi batu. Untuk mengabadikan bersama dengan batu Malin Kundang ada jasa foto keliling di sekitar itu, beberapa warga melarang untuk berfoto di sekitar batu tersebut, alasannya kalau mereka berfoto memakai foto pribadi itu akan mengurangi penghasilan jasa foto, kecuali wartawan yang ingin mengekspos wisata Malin Kundang.

Tak salahlah jika pada saat musim lubur tiba ribuan orang berduyun-duyun mendatangi lokasi wisata Malin Kundang terutama saat hari raya Idul Fitri dari beberbagai daerah termasuk di luar Provins Sumatera Barat juga datang, baik keluarga, rombongan maupun pasangannya.

Selain itu kawasan itu juga dijadikan tempat mandi-mandi dan beristiraha di bawah pohon cemara di temani oleh kepala mudah, sangat melegakan. Tapi kalau anda mau pulang jangan lupa membaw ole-ole berupa karang-karang yang sudah didandani dan lebih bagusnya baju kaos Batu Malin Kundang. 
Selamat Berwisata ke Kota Padang.



 Penanggung Jawab : 
let-us-study.blogspot.com
http://www.eocommunity.com

0 komentar:

Posting Komentar