Proses pembuatan fotografi berwarna dimulai pertama kali pada tahun 1849 oleh Alexander Edmond Bacquerel di Prancis. Ia bisa dikatakan berhasil memotret spektrum warna, namun foto yang dihasilkannya tidak mampu mempertahankan gambar secara permanen.
Sepuluh tahun kemudian, James Clerk Maxwell, ahli fisika Inggris, mengemukakan teori tentang fotografi berwarna, dan dia mempraktekkannya dengan cara memotret objek yang dituju sebanyak tiga kali, untuk menghasilkan gambar dengan tiga warna berbeda. Hasilnya cukup memuaskan, tetapi gambar yang dibuat itu tidak dapat dipindahkan ke kertas.
Penemuan James Clerk Maxwell di atas lalu dikembangkan oleh George Melies dan Charles Pathe di Prancis, juga oleh Lumiere, Du Huron, dan Barthon. Pada 1912, ahli kimia Jerman, Hans Fischer, mengemukakan bahwa sebagaimana senyawa perak dalam film hitam putih bereaksi terhadap cahaya, senyawa lain pun memberi respon dengan cara berbeda terhadap berbagai cahaya berwarna. Penemuan itu lalu menjadi dasar selanjutnya bagi pembuatan fotografi berwarna.
Pada 1917, Helmut Kalmus di Amerika mendirikan Technicolor Laboratory di Massachussetts Institute of Technology di Cambridge, dan menghasilkan gambar dua warna. Bersamaan dengan itu, Eastman Kodak Company juga melakukan percobaan yang didasarkan pada pengembangan penemuan-penemuan sebelumnya.
Akhirnya, pada tahun 1935, Leopold Mannes dan Leopold Godowsky berhasil membuat film fotografi berwarna yang praktis, dan mereka memberikan lisensinya kepada Kodak. Perusahaan Kodak lalu memasarkannya dengan nama Kodachrome, dan produk itu menjadi standar industri fotografi berwarna selama lebih dari 60 tahun.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
Penanggung Jawab :
let-us-study.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar