Akuisisi Motorola Mobility senilai US$12,5 miliar ditutup Selasa, 22 Mei 2012. Sebanyak 2.800 karyawan menunggu keputusan nasib mereka di Libertyville. CEO Motorola yang baru, Dennis Woodside akan memberi keputusan.
Penutupan kesepakatan ini berlangsung cepat setelah Cina mendaratkan persetujuannya. Pemerintah AS dan Eropa hanya butuh 3 bulan untuk membereskan akuisisi ini.
Saham Motorola Mobility berhenti diperdagangkan setelah kesepakatan beres. Petinggi Motorola mengundurkan diri. Pertemuan pemegang saham yang dijadwalkan pada 4 Juni 2012 dibatalkan.
Pada November, pemilik saham Mobility dengan senang hati menyetujui pembelian seharga US$40 per saham dengan uang tunai. Peningkatan nilai saham 60 persen sejak ditawarkan pada Agustus 2011.
Pengamat menilai Google harus dapat menangani karyawan baru dalam jumlah besar dengan perbedaan kultur kerja. Lebih dari 33 ribu orang telah bekerja untuk Google saat ini.
Menurut analis Gartner, Carolina Milanesi, produsen smartphone ini dapat memiliki tiga peran:
1. Menjadi pabrik smartphone atau tablet Nexus untuk Google. Langkah ini dapat menentukan standar untuk produsen ponsel lain yang menggunakan Android. Mereka bisa mengikuti desain dan spesifikasi Nexus.
2. Motorola Mobility bisa membuat smartphone untuk pasar besar. Ponsel yang dibuat bisa dalam kisaran harga terjangkau US$50 hingga US$100. Mereka bisa menjalin kontrak dengan toko retail di pasar negara berkembang seperti Asia Pasifik dan Amerika Latin. Peran ini bisa memperluas pangsa pasar Google.
3. Membuat smartphone yang dirancang khusus untuk pekerja. Strategi ini bisa menyasar perusahaan untuk menggunakan perangkat digital tersendiri. Perusahaan tidak perlu membekali karyawan dengan ponsel yang sudah ada.
"Jika Motorola Mobility menjadi tonggak smartphone Nexus, berarti pekerjaan untuk desain dan teknisi tetap dipegang Amerika Serikat," ujar Milanesi seperti dilansir dariSuntimes.com.
Penanggung Jawab :
let-us-study.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar